
Seminggu yang lalu, akhir Maret 2010, aku ke Semarang. Ini kunjungan istimewaku, ke Jawatengah, karena aku akan bertemu Nenekku- Ibunya Bapakku, setelah sekitar limabelas tahun tidak sowan , sejak pertemuan pertamaku dengan beliau-di Cokro Boyolali dulu.
Aku Naik Bis Selamet, bersama Ibu dan Ilham-adikku, berangkat dari Lebakbulus Jakarta sekitar jam 18.00, menjelang maghrib.
Sebelum Bis meninggalkan Terminal,dikawasan Jakarta selatan itu, dan juga sepanjang perjalanan, kami selalu kontak hp dengan Bapak- yang sudah duluan di Semarang, dalam tugas dengan team Online nya.
Hampir Subuh, sekitar jam setengah empat pagi, Bis yang kami tumpangi telah tiba di depan Pom Bensin Krapyak, Semarang. Om Lilik, Bapak dan Bastian - sudah menunggu dengan dua motor, yang kemudian membawa kami ke rumah Borobudur, sepuluh menit dari Pom Bensin Krapyak tadi.
Setelah salam sungkem dengan Mbah Lali - ini panggilan akrab dari para cucu beliau, maksutnya Simbah yang dari Boyolali, dan juga Bulik Yanti serta Dik Esa, kemudian Sembahyang Subuh, saya istirahat beberapa jam. Ngantuk sih.
Siangnya , setelah mandi, saya sempatkan ngobrol dengan Mbah Lali. Yang tak kalah seru tentu , saya berfoto bersama Mbah Lali dan keluarga Om Lilik.
Waktu ngobrol sama Mbah lali, beliau bilang sudah lama rindu pengin ketemu aku. aku bilang sama, aku juga rindu, tapi karena sikon belum pas, ya mungkin saat itulah baru bisa ketemu.
Beliau pengin aku nginap di Semarang supaya bisa ngobrol lebih panjang. Tapi aku cuma dapat ijin dari kerjaanku dua hari libur, jadi ya- sorenya harus kembali ke Jakarta.
InsyaAllah Mbah, nanti kalau sudah banyak rejeki dan karunia , pasti Hakim akan sering sowan Simbah!
Setelah seharian bersama simbah, dan keluarga Om Lilik di Borobudur -Krapyak Semarang, saya kembali ke Jakarta. malam itu aku di antar Bapak dan Om Lilik serta Bastian ke Pool Bis Nusantara. di Kalibanteng.
Hujan yang terus mengguyur Semarang, malam itu belum juga usai. Om Lilik mengantar aku beli Wingko Babat di Pool Bis Coyo, buat oleh-oleh teman kerja, setelah itu Mas Lilik pulang duluan untuk urusan dengan teman kerjanya.
Sementara aku dan Bapak masih menunggu Bis Nusantara yang jurusan Semarang-Bogor datang ke pool.
Mendekati jam sembilan malam, akhirnya Bis datang dan masih suasana gerimis- aku kembali ke Jakarta. Kalau kemarin Naik Bis Selamet cuma bayar 80 ribu rupiah-satu orang, saat naik Bis Nusantara kami harus beli tiket seharga 130 ribu rupiah-per orang. Tapi, memang lebih nyaman sih.